Selamat Datang di Blog jendelailmu67

Selamat Datang di Blog jendelailmu67

Powered By Blogger

Friday, March 29, 2013

Pemimpin Terbaik dan Terhebat Sepanjang Masa



Nabi Muhammad SAW (570-632 M), seorang pemimpin yang lahir pada Tahun Gajah yaitu 570M di Mekkah, Arab. Beliau lahir di tengah-tengah zaman jahilia (kebodohan). Ayah beliau bernama Abdullah yang meninggal saat Nabi Muhammad SAW masih berada dalam kandungan sehingga ketika beliau lahir sudah menjadi anak yatim. Meskipun begitu, beliau masih memiliki Ibu yang bernama Aminah.

Ketika berumur 6 tahun, beliau dan ibunya pulang dari ziarah makam ayahnya, kemudian ibunya sakit dan beberapa hari kemudian ibunya menyusul kepergian ayahnya dan dimakamkan di kota Abwa sama seeperti tempat ayahnya dimakamkan.

Beliau seorang yang ummi (buta huruf), sehingga dalam logika manusia tidak mungkin Al-Qur’an adalah tulisan dari Nabi Muhammad SAW karena semua pekerjaan itu butuh keahlian. Maka isi dari Al-Qur’an yang diturukan Allah melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW merupakan firman-firman Allah.
Seiring Nabi Muhammad SAW beranjak menjadi dewasa, beliau mulai melakukan dakwah yang dimulai setelah menerima wahyu Q.S. Al-Mudassir: 1 – 7 dengan dakwah sembunyi-sembunyi kemudian mendapat wahyu Q.S. Al-Hijr : 94 sehingga menjadi dakwah terang-terangan. Pada saat dakwah, tidak berjalan dengan lancar karena ada Kaum Kafir Quraisy yang  tidak suka dan keberatan dengan ajaran-ajaran Islam. Meskipun keadaannya seperti itu, Nabi Muhammad tetap melanjutkan dakwahnya. Tak hanya melakukan dakwah, beliau juga mengikuti perang yang meliputi Perang Badar, Uhud, Khandaq, Fath al-Makkah, dan Tabuk.

Dari apa yang sudah dilakukan Nabi yang diyakini oleh umat Islam sebagai Nabi yang terakhir, sangat berpengaruh pada umat di seluruh dunia bahkan sampai sekarang ajaran serta sunnah beliau masih dijadikan sandaran dan pedoman hidup.  Selain itu, beliau berhasil mengubah peradaban zaman yang awalnya jahilia menjadi zaman yang penuh dengan kemajuan di berbagai bidang.

Ada sedikit tambahan pendapat dari Michael H. Hart dalam bukunya yang berjudul “The 100 A Ranking Of The Most Influential Persons In History” bahwa menempatkan Nabi Muhammad SAW di peringkat pertama sebagai manusia paling berpengaruh dalam sejarah manusia. Subhanallah.

Berbicara Dalam Etika Islam

Pemimpin adalah seseorang yang memiliki ilmu, memiliki pengalaman, dan juga keberanian untuk mengambil sebuah keputusan. Tetapi disamping seorang pemimpin harus memiliki ilmu, pengalaman, dan keberanian, pemimpin juga harus memiliki etika karena seorang pemimpin merupakan panutan dan contoh bagi orang lain. berikut ini merupakan pendapat saya mengenai etika-etika berbicara dalam islam yang harus dimiliki oleh pemimpin :

1. Berbicaralah kepada orang lain dengan ungkapan yang jelas, dapat dipahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksakan.

Sebagai seorang pemimpin, seperti pemimpin perang. instruksi yang ia berikan haruslah dapat dipahami oleh para prajuritnya supaya tidak terjadi kesalah-pahaman yang dapat mengakibatkan kekalahan dalam peperangan.

2. Menghindari perdebatan dan mengadu domba.

Seorang pemimpin yang arif haruslah dapat melerai, menengahi persoalan yang terjadi serta menghindari perdebatan yang dapat mengakibatkan perkelahian diantara sesama.

3. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.

Seorang pemimpin sudah sepatutnya selalu tenang dalam menyikapi persoalan yang sedang terjadi, serta tidak tergesa-gesa dalam berbicara dan mengambil keputusan yang tepat.

4. Menghindari sikap mengejek, dan memandang rendah orang lain

Meskipun seorang pemimpin memiliki kekuasaan, ia tidak boleh mengejek dan menganggap rendah orang lain, karena sosok pemimpin yang baik adalah pemimpin yang menghormati orang lain meskipun orang tersebut bukanlah orang terdekat dari sang pemimpin.

Thursday, March 28, 2013

Cara Menumbuhkan Jiwa Seorang Pemimpin




Sudah banyak pemimpin hebat yang memimpin di dunia. Misalnya di Indonesia, ada Presiden Ir. Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan masih banyak lagi. Tapi tahukah anda, bahwa menjadi seorang pemimpin itu tidak mudah dan tidak instan. Mungkin saya akan mencoba memberikan cara menumbuhkan jiwa seorang pemimpin yang ada dalam diri kita sendiri:

1. Niat
Hal ini sangat diperlukan untuk langkah awal menjadi pemimpin karena niat itu merupakan dasar untuk melakukan suatu tindakan. Tumbuhkan dahulu niat anda yang kuat.

2. Motivasi
Motivasi juga perlu untuk membangun jiwa pemimpin, misalnya dengan cara sering menonton TV tentang acara motivasi dengan tema kepemimpinan, atau cara termudah adalah memasang poster/kata-kata motivasi di tempat yang sering anda lihat misalnya di pintu kamar atau bisa juga di meja belajar.

3. Perbanyak ilmu
Bertanya kepada teman, saudara, guru, atau orang tua yang pernah menjadi pemimpin. Tanyakan kepada mereka, apa saja pengalaman memimpin sebuah organisasi, bagaimana cara memimpin yang baik dan benar, dll. Atau dengan mencari artikel di internet tentang kepemimpinan dan bisa juga mengikuti  seminar tentang kepemimpinan.

4. Berlatih secara terus menerus
Dan cara/langkah terakhir adalah menerapkannya setelah 3 cara diatas sudah dilakukan. Melakukan latihan misalnya mulai dari ikut menjadi anggota sebuah organisasi kemudian berlanjut menjadi posisi tertinggi di suatu organisasi yaitu ketua. Ada pepatah mengatakan, “semua itu butuh proses.” Contoh mudahnya seperti ini, kita memasak mie instan membutuhkan proses mulai dari membuka mie, memasukkan bumbunya di piring, direbus, kemudian baru bisa diaduk dengan bumbu dan dimakan.

Pemimpin Amanah



Seperti yang sudah diketahui, pemimpin mengemban tugas yang berat dan harus memberikan kinerja yang terbaik. Ternyata bukan hanya itu saja, pemimpin juga harus amanah dalam menjalankan tugasnya selama ia menjabat. Amanah adalah salah satu sifat baik yang dimiliki Rasulullah SAW yang memiliki arti menyampaikan perintah secara baik dan benar.

Salah satu sifat tersebut ada baiknya kita jadikan suri teladan dalam menjadi pemimpin dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaatnya adalah hubungan organisasi menjadi lancar, timbul sikap percaya dari anggotanya maupun orang lain, dan mendapat pahala dari Allah SWT karena telah berbuat jujur dalam menyampaikan amanah.

Dari sifat amanah tersebut, saya berharap agar pemimpin di zaman saat ini yang sikapnya tidak amanah dapat berubah menjadi jujur dalam kepemimpinannya sehingga tidak ada lagi kata “korupsi” yang merajalela.

Wednesday, March 27, 2013

Figur Pemimpin Ideal



Figur seorang pemimpin yang banyak diharapkan/diinginkan oleh masyarakat menurut saya ada 5 macam:

1. Agama
Memiliki dasar agama yang kuat dengan iman taqwa dan pedoman ajaran agama untuk menjalani segala aktifitasnya sehingga masyarakat percaya bahwa dengan hal tersebut dapat memimpin suatu bangsa dengan amanah.

2. Ilmu
Memiliki banyak ilmu pengetahuan umum, agama, bahkan leadership dapat memengaruhi bagaimana cara seorang pemimpin melaksanakan tugasnya dan mencapai tujuannya sesuai dengan target.

3. Penampilan
Seorang pemimpin yang penampilannya sederhana lebih disukai oleh masyarakat karena perilaku yang dia tunjukkan menjadi contoh kepada siapa saja yang melihatnya dibandingkan dengan penampilan seorang pemimpin yang serba mewah mulai dari pakaian sampai mobil yang digunakan untuk kerja.

4. Cara Bersosialisasi
Ketika ada suatu bencana alam atau kegiatan acara besar, koordinasi antara pemimpin dengan anggotanya atau dengan masyarakat sangat perlu sehingga penggunaan bahasa serta penyampaian maksud dan tujuan yang dilakukan secara baik dan benar dapat memperlancar komunikasi. Berbeda dengan pemimpin yang pasif dalam bersosialisasi, dapat menimbulkan salah penyampaian informasi kepada masyarakat.

5. Pengalaman
Pemimpin yang mempunyai banyak pengalaman dalam memimpin suatu organisasi atau suatu wilayah, kualitasnya sudah teruji karena tidak hanya ilmu teori yang dapat mengantarkan seseorang menjadi pemimpin tetapi penerapannya /praktik di lapangan perlu dilakukan. Ada pepatah klasik mengatakan, “pengalaman adalah guru terbaik”.

Krisis Pemimpin



Dalam zaman globalisasi, zaman yang serba modern, adanya keterbukaan, sampai demokrasi yang dapat disampaikan secara luas ini ternyata memiliki sisi negatif terhadap lahirnya pemimpin di dalam suatu bangsa. Hal itu disebabkan oleh maraknya budaya korupsi yang dilakukan pejabat-pejabat Negara bahkan sampai di tingkat paling rendah seperti korupsi di kalangan RT. Selain itu, masuknya budaya-budaya barat yang merugikan seperti narkoba, gaya hidup konsumtif dan kurang berpedoman pada ajaran agama.

Faktor-faktor tersebut dapat menghambat lahirnya seorang pemimpin yang berkualitas di suatu bangsa, hal ini bisa menjadi masalah besar jika tidak diatasi dari awal. Akibat terburuknya yaitu tidak ada lagi pemimpin jujur yang dapat memimpin di dalam bangsa tersebut sehingga bakal terjadi perpecahan antar pemerintah dengan masyarakat, korupsi merajalela, masyarakat hidup seenaknya.

Dari masalah yang krisis pemimpin, sebaiknya mulai dari diri kita sendiri untuk melakukan jujur dalam segala hal, mempertebal iman dan taqwa, kemudian berlanjut ke tahap berikutnya dengan mempelajari ilmu-ilmu tentang kepemimpinan, bila perlu didampingi oleh orang yang sudah berpengalaman menjadi seorang pemimpin maka cikal bakal pemimpin di masa yang akan datang tidak diragukan lagi kualitasnya.

Monday, March 25, 2013

Perspektif Leadership dalam Islam


Pada perkembangan zaman saat ini, menjadi seorang pemimpin ternyata hanya terlihat namanya saja dan bekerja ‘ala kadarnya’ karena banyak sekali praktik kecurangan dalam pelaksanaan di lapangan. Menyogok masyarakat/pendukungnya ketika ada acara pemilihan ketua agar dapat memenangkan persaingan lebih mudah untuk menjadi orang nomor satu di suatu wilayah/daerah. Hal ini sangat memalukan serta merugikan banyak orang karena dari harapan masyarakat terhadap seorang pemimpin untuk membawa perubahan yang lebih baik malah disalahgunakan dan menjerumus ke hal-hal negatif.

Sangat berbeda sekali ketika pada zaman Rasullah SAW yaitu tokoh pemimpin pemberani bernama Umar bin Khattab yang setiap malam berkeliling untuk mengecek kondisi warganya, ketika ada salah satu warganya yang lapar, Umar pun langsung bersedia membuatkan sebuah makanan sederhana. Subhanallah, sungguh perilaku yang sudah jarang ditemukan di zaman saat ini.

Saya mengharapkan agar pemimpin di masa kini bisa introspeksi diri kepada perilaku tokoh-tokoh Islam di masa lampau terutama di masa Rasullah SAW sehingga bangsa ini dapat dipimpin oleh orang-orang yang terpilih dan menjadikan bansa ini maju dalam setiap bidang yang ada.

Saturday, March 23, 2013

Taat Kepada Pemimpin



Dalam Hadits Riwayat Bukhari disebutkan bahwa:

“Tunduk dan taatlah kalian, sekalipun yang memimpin kalian adalah hamba sahaya Habsyah yang kepalanya mirip dengan zabib(anggur kering).” (Riwayat Bukhari)

Hadits ini menganjurkan agar kita taat dan patuh kepada orang yang memerintah kita dengan memakai ungkapan mubalaghah. Dengan kata lain, sekalipun orang yang memerintah kita adalah orang yang hina. Makna hadits ini mengandung pengertian balaghah karena para ulama telah sepakat bahwa pemerintahan termasuk urusan yang sangat penting, maka hal ini(pemerintahan)tidak boleh dipegang oleh hamba sahaya dan wanita.Allah SWT berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(nya), dan ulil amri di antara kamu.”(QS An-Nisa:59)

Ayat di atas menyuruh umat Islam untuk selalu taat kepada pemimpin. Dan pada hadits di atas juga disebutkan bahwa ketaatan kita kepada pemimpin sangat dianjurkan oleh Rasulullah walaupun yang menjadi pemimpin adalah seorang hamba sahaya Habsyah yang kepalanya mirip dengan zabib atau anggur kering. Walau sejelek dan seburuk apa pun rupa sang pemimpin maka harus kita taati dan kita harus tunduk kepadanya selama apa yang diperintahkan sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya.

Pemimpin Sebagai Orang yang Ada di Belakang Layar



Ketika sebuah organisasi mengadakan acara besar, ketua panitia mengatur koordinasi dari semua seksi kepanitiaan serta memberitahukan apa saja yang harus dipersiapkan dari setiap seksi kepanitiaan. Kemudian mengadakan rapat dengan guru maupun panitia acara untuk mempersiapkan semua keperluan acara serta meyakinkan kepada guru-guru bahwa acara yang diadakan dapat berjalan dengan sukses, karena tanpa adanya izin persetujuan sekolah maka acara tersebut tidak dapat dilaksanakan.

Contohnya, acara Rohis SMAN 67 yaitu Tafakur Alam yang diadakan rutin setiap tahun dan bertempat di luar lingkungan sekolah. Hal-hal seperti makan dan tempat tidur peserta harus diperhatikan dengan rinci karena hal itu merupakan salah satu kunci sukses acara tersebut. Selain itu, kekompakan panitia serta koordinasi yang baik antara guru dengan panitia menjadi hal yang wajib dilakukan.

Dari contoh diatas, orang yang ada di belakang layar memiliki arti/maksud ketika acara berlangsung ketua panitia tugasnya tidak terlau signifikan tetapi ketika sebelum dan sesudah acara, dia melakukan koordinasi semua keperluan panitia serta peserta acara dari mulai mengadakan rapat, mengecek anggaran acara, sampai keperluan apa saja yang harus dibawa.

Dan terakhir, pada saat acara tersebut sukses, orang yang pertama kali senang dan puas adalah seorang ketua panitia. Ibarat kata, kepuasan yang tidak bisa dibayar oleh apapun. Hal tersebut juga dapat memengaruhi nama baik dia di mata guru serta teman sekolah dan menjadi poin plus tersendiri.

Peran Pemimpin dalam Organisasi Sekolah



Pemimpin adalah seseorang yang berada di barisan paling depan dalam sebuah organisasi. Selain itu, pemimpin juga berperan sebagai pengatur semua kegiatan yang ada di dalamnya. Jika dilihat dari kasat mata, tugas seorang pemimpin itu mudah dan terkesan simpel, padahal kenyataannya dia harus mempertanggung jawabkan acara/event yang diadakan dalam organisasi tersebut, menasihati anggotanya yang terlihat ada masalah, menjaga nama baik serta perilakunya di mata guru-guru maupun teman sekolah karena dia menjadi panutan bagi teman sekolah terutama anggota-anggotanya, dan tidak kalah penting ilmu yang dimiliki seorang pemimpin ada baiknya pengetahuan umum dan islam lebih banyak dari anggota-anggotanya maka secara tidak langsung, anggotanya menjadi lebih menghormati serta menghargai apa yang dia katakan atau perintahkan.

Di dalam al-Quran surat al-Mujadalah ayat 11 Allah ta’ala berfirman (yang terjemahan tafsirnya):  “... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat”.

Di dalam hadits juga disebutkan keutamaan seseorang yang berilmu: “Keutamaan orang berilmu dibanding orang yang ahli ibadah adalah bagaikan keutamaan rembulan mengalahkan bintang-bintang” (HR. Abu Dawud).

Seorang pemimpin juga harus mempunyai mental/rohani yang kuat karena dia harus mengadapi berbagai kritik dari pihak yang kurang senang atau tidak puas dengan kinerja organisasi yang dia pimpin. Dalam hal ini, kebiasaan untuk melaksanakan shalat sunnah atau puasa senin-kamis dapat membentuk pribadi yang lebih sabar serta tenang dalam menghadapi berbagai ujian maupun cobaan.

Pemimpin

Menurut penjelasan yang ada di dalam surat Al-Baqarah ayat 30 menunjukkan tentang  pemimpin dengan istilah Khalifah: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi." Mereka berkata : ”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.

Dari ayat Al-Qur’an tersebut makna yang tersirat bahwa kita semua adalah seorang pemimpin. Kita semua memiliki hak untuk memimpin, namun semua itu harus diawali dari diri kita sendiri dengan berlatih mengendalikan apa saja tujuan serta cita-cita kita selama hidup. Setelah dapat memimpin diri sendiri, kemudian kita melangkah ke tahap selanjutnya yaitu menjadi imam/pemimpin ketika kita nanti sudah berkeluarga, dan yang terakhir adalah memimpin orang lain.

Menjadi pemimpin untuk orang lain tidak semudah yang dikira karena kita dituntut agar orang-orang tersebut dapat bekerja sama, saling menghormati, serta menghargai sehingga ketika ingin mengadakan acara/event dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Maka dari itu, latih dan persiapkan diri anda dari sekarang. Ada sebuah pepatah singkat yaitu, “bisa karena terbiasa”. Percayalah kita semua adalah seorang pemimpin besar yang sukses!!!